Hadapi Persikas Subang di Laga Terakhir, Persekabpas Diminta Jangan Buat Kesalahan, Sebab Selangkah Lagi Naik Kasta
Hanya tinggal selangkah lagi Persekabpas bakal mencetak sejarah.
Tim berjuluk Laskar Sakera akan melakoni laga terakhir babak 8 besar, Senin sore (2/6).
Lawannya adalah Persikas Subang. Tim asuhan Subangkit ini tak boleh terpeleset apalagi sampai meremehkan lawan.
nstruksi itu sudah disampaikan Subangkit kepada Ricko Hardiansyah CS. Mereka diminta tak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun.
Sebab Singa Subang (julukan Persikas Subang), masih memiliki kesempatan untuk lolos ke Liga 2.Jika Persikas Subang menang atas Persekabpas, maka The Lassak harus mengubur mimpi untuk naik kasta ke Liga 2.
“Secara hitung-hitungan, kami sebenarnya sudah cukup jika hasil laga berakhir seri. Tapi kami tidak boleh ambil risiko. Anak-anak harus tetap fight karena Persikas Subang pasti akan ngotot,” beber Subangkit.
Pelatih asal Pandaan ini menginginkan, Persekabpas tampil sama seperti ketika melawan Adhyaksa Farmel FC. Tampil trengginas dan disiplin dalam bertahan. Paling penting lagi adalah punya semangat untuk memenangi laga.
Laga lawan Persikas sangat krusial dan menentukan langkah Persekabpas. Sehingga tim dengan jersey kebesaran warna oranye ini tak boleh lengah apalagi melakukan kesalahan.
Salah sedikit saja, Persikas yang diprediksi tampil meledak-ledak, pasti akan berbahaya.
“Terutama saat bertahan. Anak-anak harus pintar saat pressing. Bila perlu man to man marking. Karena Persikas Subang pasti akan habis-habisan,” kata Subangkit.
Sehingga strategi yang perlu dilakukan Persekabpas, juga harus efektif. Pemain juga harus tampil habis-habisan dan menganggap ini adalah laga final.
“Sejak kick off, anak-anak harus konsentrasi penuh. Karena salah sedikit saja, mereka akan menghukum kami,” beber Subangkit.
Soal lawan, Subangkit mengaku, sudah melihat cara mereka bermain. Persikas Subang yang dilatih Din “Gultom” dikenal dengan lini tengah dan depannya yang kompak.
Ini terlihat saat Persikas bertanding dengan Dejan FC. Saat tertinggal 1-0, Singa Subang justru meningkatkan tempo serangannya.
“Walaupun kami tahu di laga akhir nanti ada pemain intinya yang absen seperti penjaga gawang yang terkena hukuman kartu merah, tetapi ini bukan berarti anak-anak bisa santai. Ingat, di babak 8 besar ini, sistemnya head to head. Kami tidak boleh kalah. Apalagi jika di laga lain antara Dejan FC dan Adhyaksa Farmel FC, berakhir dengan seri,” beber Subangkit.
Di sisi lain, Persekabpas bisa saja keluar jadi juara grup dan berkesempatan melaju ke final.
Hanya tim yang juara grup saja yang bertanding ke final karena PSSI mempersingkat waktu dengan alasan kompetisi harus selesai Juni ini, karena bulan depan PSSI menggelar kongres.
Laskar Sakera bisa saja juara grup dan lolos ke final. Dengan catatan, Adhyaksa Farmel FC menang atas Dejan FC. Dan Persekabpas bisa menang atas Persikas Subang dengan margin lebih banyak.
Tetapi soal ke final, Subangkit enggan berandai-andai. Dia hanya fokus di laga terakhir sore nanti.
“Perkara bisa melaju ke final, itu adalah bonus. Yang paling utama, kami harus menang dan lolos ke Liga 2. Ini jadi prioritas,” beber Subangkit.
Tantangan lain Persekabpas adalah, laga akan digelar di venue berbeda. Awalnya, laga digelar di Stadion Benteng Reborn.
Tetapi Sabtu (1/6) lalu, PSSI memutuskan laga digeser ke DM Sport Ciledug. Walaupun masih berada di Tangerang, tentu Persekabpas membutuhkan adaptasi. (zal/fun)
https://radarbromo.jawapos.com/
Tidak ada komentar